Oleh: Maria Hartiningsih dan Elok Dyah Messwati
KIRA-kira sebulan lalu, Yanu Ronggo (42) dan Boy Lawalata (46) dikejutkan oleh kedatangan sebuah sedan Volvo di depan Wisma Delima, salah satu hostel di Jalan Jaksa, Jakarta Pusat. Penumpangnya seorang laki-laki setengah baya, warga Afrika, berpakaian jas lengkap, dikawal dua laki-laki Indonesia, berpakaian lengkap juga. Kami sempat kaget. Saya kira mau ada inspeksi mendadak," ujar Boy, salah satu putra Nathanel Lawalata, pelopor bisnis penginapanuntuk backpackers (pelancong rangsel) di kawasan Jalan Jaksa itu.
Ternyata orang asing itu adalah salah satu tamu yang pernah menginap di Wisma Delima 25 tahun lalu. "Orang itu ingin tahu apakah tempat ini masih seperti dulu. Ia juga ingin melihat lagi di mana kamar tempat ia menginap waktu itu. Di kamar itu, ia berdiam sejenak, melihat sekeliling," lanjut Yanu.Dua orang Indonesia yang mengantar itu ternyata pejabat dari Departemen Luar Negeri. "Bapak-bapak itu bilang, tamu itu adalah seorang menteri dari satu negara di Afrika. Saya lupa nama negara itu, sambung Yanu, "Setelah berbincang-bincang sejenak, tamu itu pamit karena ia akan diterima Ibu Mega di Istana Wakil Presiden".
Read more in English
Read more in Indonesia